Senin, 28 November 2011

Nasihat Kakek Hasan Untuk Peserta Limanda

Bismillahirrahmanirrahim

Cucu-cucuku, insya Allah kehadiran kalian di Diklat Hidayatullah PPH Batu untuk mengikuti kegiatan LIMANDA dan atau PONDOK RAMADHAN telah dilandasi niat yang baik dan benar yaitu untuk menambah dan memperluas ilmu agama untuk bekal beribadah kepada Allah dengan baik dan benar pula.

Sebagai siswa sebentar lagi kalian akan hijrah ke jenjang yang lebih tinggi entah berupa kenaikan kelas atau jenjang sekolah yang lebih tinggi dari SD ke SMP, SMP ke SMA, dari SMA ke perguruan tinggi. Ringkasnya ada peningkatan diri dalam dunia kesiswaan.

Nah sebagai hamba Allah, kita semua --tanpa batas usia-- harus pula meningkatkan iman dan taqwa sehingga secara berjenjang kedudukan kita pun disisi Allah meningkat pula.

Untuk tujuan itu kakek mengajak kita semua yang peduli selamat dunia akhirat kembali mengikrarkan diri sebagai “hamba Allah” melalui sebuah ‘Surat Keputusan’ yang contohnya terdapat pada halaman 9.

Selanjutnya kita melangkah untuk memastikan apa yang paling utama dalam kehidupan kita untuk itu lihat halaman 10-12.

Insya Allah kita semua yakin bahwa Allah yang mencipta dan menyayangi kita tidak membiarkan kita sesat jalan dalam mengarungi “kegelapan kehidupan dunia”. Allah mengutus hamba-hamba pilihanNya sebagai Nabi dan Rasul kepada ummat manusia dalam kurun waktu yang panjang mulai Nabi Adam AS sampai yang terakhir Nabi Muhammad SAW dengan membawa tuntunan super lengkap Addiinul Al Islaam.Tuntunan itu disebut juga “As Sabiil” (QS Al Insaan/76 : 3) dan (QS Al Fatiihah/1 : 6).

Kita tidak akan mampu tegak diatas jalan lurus itu tanpa bantuan Allah karena itu kita wajib berdoa memohon 17 kali sehari semalam dalam shalat. Dalam menapaki jalan lurus itu (lihat hal13-15) kita harus bersikap waspada dan bijak sekaligus tanggap menghadapi hadangan dan hambatan (lihat hal 16-17).

Manusia ditakdirkan Allah memiliki beragam watak dan tabiat yang baik maupun yang buruk dan mereka dikelompokkan dan digelari dengan sebutan tertentu dalam Al Quraan. Penting bagi kita untuk mengetahui ciri dan sikap tiap kelompok itu agar kita berupaya menghindar dari ‘kelompok buruk’ dan berusaha keras masuk ke dalam ‘kelompok baik’ . Untuk itu jelajahilah halaman demi halaman untuk mengetahui ciri dan sikap masing-masing kelompok itu :
  1. Al Kaafiruun hal 18-19
  2. Al Musyrikuun hal 20-21
  3. Al Munaafiquun hal 22-23
  4. Al Faasiquun hal 24
  5. Adh Dhaalimuun hal 25
  6. Al Ghaafiluun hal 26
  7. Al Khaasiruun , Al Akhsaruun hal 27-28
  8. Yang dimurkai dan dilaknati Allah hal 29
  9. Yang tidak disukai Allah hal 30

Jelas bahwa semua kelompok diatas termasuk katagori ‘kelompok buruk’ sedang ciri dan sikap ‘kelompok baik’ kita ikuti pada halaman berikut.
“Dan berjihadlah (berupaya sungguh-sungguh) kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya”. (QS Al Hajj/22 : 78)

“Dan barangsiapa yang berjihad maka sesungguhnya jihad itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS Al ‘Ankabuut/29 : 6)

Dua firman Allah diatas hendaklah memotivasi kita berusaha masuk ‘kelompok baik’ yaitu :
  1. Al Muslimuun hal 36-37
  2. Al Mu’minuun hal 38-41
  3. Al Muttaquun hal 42-45
  4. Al Muhsinuun hal 46
  5. Ash Shaalihuun hal 47-48
  6. Al Mushalliin hal 49-50
  7. Ulul Al Baab hal 51-52
  8. ‘Ibadur Rahmaan hal 53-54
  9. Al Muflihuun & Al Faaizuun hal 55-56
  10. Yang dicintai dan dirahmati Allah hal 57

Upaya keras (jihad) merupakan keniscayaan karena kita pasti dihadang musuh-musuh yang ingin menggagalkan jihad kita sekaligus menyesatkan kita. Waspadailah dan berhati-hatilah menghadapi mereka.
Menyadari kelemahan diri sebagai manusia yang mudah lupa, mudah lalai bahkan mudah tergoda ditengah upaya perongrongan iman dan penyesatan aqidah, kita sebagai ‘hamba Allah’ harus membentengi diri dengan memelihara hubungan on line dengan Allah melalui ‘dzikir dan doa’ (lihat hal 58-61)

Disamping menggemarkan diri dengan dzikir dan doa kita gemarkan mendengar nasihat langsung dari Allah melalui ‘tadabbur Al Quraan’ (ini adalah wujud dzikir yang utama) yaitu membaca sambil menelaah artinya meresapi dan menyerapnya sehingga nasihat-nasihat itu melekat erat pada lubuk hati dan akal budi kita sehingga nasihat - nasihat itu betul-betul mampu menjadi pengawal setia menghadapi musuh. Berbagai keutamaan mentadabburi Al Quraan dapat kalian ikuti pada hal 92 s.d 102.

Ingat bahwa mentadabburi Al Quraan adalah dalam rangka iman kepada Al Quraan sebagai buku petunjuk dan pedoman hidup yang bila dilalaikan atau bahkan dikesampingkan akan timbul pertanyaan besar, benarkah kita tergolong orang beriman ???

Disamping nasihat-nasihat langsung dari Allah kita perlu menggemarkan diri mendengar nasihat dari Nabi Muhammad SAW melalui berbagai Hadits. Nasihat para hukama dan shaalihiin. Beberapa nasihat pilihan dapat kalian ikut pada hal 66 s.d 67.

Berbagai upaya diatas dalam rangka memelihara dan meningkatkan kwalitas diri sebagai hamba Allah dapat berhasil pertama karena bantuan Allah dan kedua karena Allah meridhai upaya sungguh-sungguh (jihad) kita sebagaimana difirmankan Allah dalam QS Al ‘Ankabuut/29 : 69
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari) keridhaan Kami, bernar-benar kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang muhsiniin”.

Dalam kaitan ini kita perhatikan pesan Nabi SAW :
“Rabb kalian berfirman, “Wahai anak Adam beribadahlah engkau kepadaKu dengan sungguh-sungguh niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan aku penuhi kedua tanganmu dengan rizki. Wahai anak Adam janganlah engkau menjauh dariKu karena bila demikian niscaya aku penuhi hatimu dengan kefakiran dan aku penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan”. (HR Thabarani dan Hakim dari Anas r.a)

Nasihat Anas Bin Malik r.a dibawah ini perlu kita renung pula agar kita dapat berlaku bijak besatari mengarungi kehidupan ini. Beliau berpesan sebagai berikut :
“Bumi ini menyeru tiap hari dengan sepuluh seruan” :
  1. Hai anak Adam kalian berjalan diatas punggungku dan tempat kembalimu di perutku
  2. Kalian berdurhaka diatas punggungu dan kalian akan diazab didalam perutku
  3. Kalian tertawa diatas pungungku dan kalian akan menangis didalam perutku
  4. Kalian bergembira ria diatas punggungku dan kalian akan bersedih merana didalam perutku
  5. Kalian sibuk mengumpulkan harta diatas punggungku dan kalian akan menyesalinya didalam perutku
  6. Kalian memakan yang haram diatas punggungku dan belatung akan memakan tubuhmu didalam perutku
  7. Kalian bersikap sombong diatas punggungku sedang kalian akan hina dina didalam perutku
  8. Kalian berjalan bersuka ria diatas punggungku sedang kalian akan merana didalam perutku
  9. Kalian dapat berjalan diterangnya sinar matahari, bulan dan lampu diatas punggungku sedang kalian akan menjalani gelap gulita dalam perutku
  10. Kalian berkumpul diatas punggungku dan kalian akan tinggal sendirian didalam perutku

Cucu-cucuku yang ku sayangi,

Bahan bincang-bincang kita banyak banget padahal itu baru sekelumit dari samudra ilmu karena itu kakek berpesan agar tidak bosan-bosan menuntut ilmu baik ilmu untuk kepentingan di dunia maupun ilmu untuk kesejahteraan diakhirat.

Manfaatkanlah kesegaran tubuh mudamu secar optimal untuk ber’ibadah kepada Allah dengan kedisiplinan yang tinggi untuk meraih sukses dunia akhirat sebagai hamba Allah.

Gantungkanlah cita-cita dan harapanmu kepada Allah SWT disertai ikhtiar yang sungguh-sungguh sesuai sunnatullah.

Camkanlah firman Allah :
“…Sesunguhnya kamu hanya diberi balasan atas apa yang kamu kerjakan”. (QS At Thuur/52 : 16 dan QS At Tahriim/66 : 7)

Kakek menutup ‘sambutan dan pengarahan’ ini dengan harapan semoga keikutsertaan kalian dalam kegiatan LIMANDA 2008 (PL 2008) dan atau PONDOK RAMADHAN 1429 H (PR 1429 H) di Diklat Hidayatullah, Pondok Pesantren Hidayatullah Batu, benar-benar diberkahi dan diridhai Allah, bermanfaat bagi kalian dan lingkungan dekat kalian. Semoga Allah SWT selalu memayungi kita dengan taufik dan hidayahNya, Aamiin.


Batu, Jumadil Akhir 1429 H - Juni 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar